BELERANG
BELERANG (SULFUR)
Belerang ditemukan di alam sebagai unsur bebas, sulfat, maupun
sebagai
bijih sulfida. Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh,
yang tidak
larut dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam
berbagai
bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan
bentuk alotrop
yang lebih dari satu atau campuran. Dengan bentuk yang
berbeda-beda, akibatnya
sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk
alotropnya
masih belum dapat dipahami (Clark, 2008).
Berdasarkan hubungan berkala dan konfigurasi elektron, diharapkan
ada
persamaan antara S dan O. Kedua unsur ini membentuk senyawa ionik
dengan
logam aktif dan keduanya membentuk senyawa kovalen yang serupa, H2S dan
H2O, CS2 dan CO2, SCl2 dan Cl2O. Tetapi ada faktor –faktor
yang membedakan
senyawa oksigen dan belerang. Atom O mempunyai satu ikatan tunggal
kovalen
dengan jari- jari 74 pm. Sedangkan atom S = 104 pm.
Elektronegativitasnya 3,44
untuk O dan 2,58 untuk S. Ikatan hidrogen dalam senyawa belerang
tidak senyata
dalam senyawa oksigen. Dibandibngkan O, kapasitas atom S lebih
besar berikatan
dengan atom-atom lain secara serentak karena tersedianya orbital
3d (Petrucci,
1985 : 129).
SIFAT-SIFAT BELERANG
Beberapa sifat umum belerang , yakni :
Nama, Lambang, Nomor atom sulfur, S, 16
Deret kimia nonmetals
Golongan, Periode, Blok 16, 3, p
Massa atom 32.065 (5) g/mol
Konfigurasi elektron [Ne] 3s2 3p4
Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 6
Ciri-ciri fisik
Fase solid
Massa jenis (sekitar suhu kamar) (alpha) 2.07 g/cm³
Massa jenis (sekitar suhu kamar) (beta) 1.96 g/cm³
Massa jenis (sekitar suhu kamar) (gamma) 1.92 g/cm³
4
Massa jenis cair pada titik lebur 1.819 g/cm³
Titik lebur
388.36 K
(115.21 °C, 239.38 °F)
Titik didih
717.8 K
(444.6 °C, 832.3 °F)
Titik kritis 1314 K, 20.7
MPa
Kalor peleburan (mono)
1.727 kJ/mol
Kalor penguapan (mono) 45
kJ/mol
Kapasitas kalor
(25 °C) 22.75 J/
(mol·K)
Tekanan uap
P/Pa 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T/K 375 408 449 508 591 717
Ciri-ciri atom
Struktur kristal orthorhombic
Bilangan oksidasi
−1, ±2, 4, 6
(strongly acidic oxide)
Elektronegati vitas 2.58 (skala Pauling)
Energi ionisasi
(detil)
ke-1: 999.6 kJ/mol
ke-2: 2252 kJ/mol
ke-3: 3357 kJ/mol
Jari-jari atom 100 pm
Jari-jari atom (terhitung)
88 pm
Jari-jari kovalen 102 pm
Jari-jari Van der Waals 180 pm
Lain-lain
Sifat magnetik no data
Resistivitas listrik
(20 °C) (amorphous)
2×1015 Ω·m
Konduktivitas termal
(300 K) (amorphous)
0.205 W/(m·K)
Modulus ruah 7.7 GPa
Skala kekerasan Mohs 2.0
Nomor CAS 7704-34-9
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Belerang)
5
Menurut Petrucci (1985 : 129), bahwa ada beberapa allotropi
belerang,
yaitu:
· Belerang rombik (Sα)
· Belerang monoklinik (Sß)
· Belerang cair (Sλ)
· Belerang cair (Sμ) yang memiliki warna gelap
· Uap belerang, S8
· Belerang plastik
Gambar salah satu allotrop belerang (S8)
Berikut ini beberapa persenyawaan penting dari belerang, yaitu :
1. Hidrogen Sulfida
Hidrogen sulfida, H2S, adalah gas yang tidak berwarna, beracun,
mudah
terbakar dan berbau seperti telur busuk. Gas ini dapat timbul dari
aktifitas biologis
ketika bakteri mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen
(aktifitas
anaerobik). Hidrogen sulfida juga dikenal dengan nama sulfana,
sulfur hidrida,
gas asam (sour gas), sulfurated hydrogen, asam hidrosulfurik, dan
gas limbah
(sewer gas).
Hidrogen sulfida merupakan hidrida kovalen yang secara kimiawi
terkait
dengan air (H2O) karena oksigen dan sulfur berada dalam
golongan yang sama di
tabel periodik.
Hidrogen sulfida merupakan asam lemah, terpisah dalam larutan
aqueous
(mengandung air) menjadi kation hidrogen H+ dan anion hidrosulfid HS−:
H 2S →H S− + H + Ka = 1.3×10−7 mol/L; pKa =
6.89.
2. Sulfida
Hanya sulfida-sulfida logam golongan 1,2 dan aluminium saja yang
larut
dalam air. Sulfida-sulfida ini terhidrolisis oleh air, dan
akibatnya larutan sulfida
besifat basa sebagaimana ditunjukkan oleh persamaan reaksi :
S2-
(aq) + H2O(l) → HS-
(aq) + OH-
(aq)
6
Hidrolisis lebih lanjut akan menghasilakan gas H2S yang berbau
busuk
menyengat :
HS-
(aq) + H2O(l) → H2S(s ) + OH-
(aq)
Sulfida dimanfaatkan antara lain untuk bahan kosmetik, misalnya
diantimoni trisulfida (SbS3) (Sugiyarto, 2004 : 223).
3. Oksida Belerang
Sejumlah oksida belerang telah dilaporkan, tetapi yang menonjol
hanya
belerang dioksida, SO2, dan belerang trioksida, SO3, masing-masing dengan
titik
didih -10oC dan -44,8oC. Belerang dioksida
mempunyai struktur bengkok V
dengan sudut O-S-O, 119o dan panjang sudut ikatan
S-O, 1,42 Ǻ, sedangkan
belerang trioksida mempunyai bentuk segitiga sama sisi dengan
sudut ikatan O-SO,
120o dan panjang ikatan S-O, 142 Ǻ pada fase gas.
Panjang ikatan tersebut jauh
lebih pendek daripada panjang ikatan tunggal S-O (1,63 Ǻ) dan
sangat dekat
dengan panjang ikatan rangkap dua S=O (1,40 Ǻ).
SO3 jauh lebih kuat dan lebih keras. Berbeda dari
belerang dioksida,
belerang trioksida bersifat asam kuat dan larut dalam air (mudah
larut dalam air)
membentuk asam sulfat (Sugiyarto, 2004 : 224).
4. Asam Sulfat
Asam sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4, merupakan asam mineral
(anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua
perbandingan. Asam
sulfat mempunyai banyak kegunaan, termasuk dalam kebanyakan reaksi
kimia.
Kegunaan utama termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia,
pemrosesan
air limbah dan pengilangan minyak. Reaksi hidrasi (pelarutan dalam
air) dari
asam sulfat adalah reaksi eksoterm yang kuat. Jika air ditambah
kepada asam
sulfat pekat, terjadi pendidihan. Reaksi tersebut membentuk ion
hidronium:
H2SO4 + H2O → H3O+ + HSO4
-
Gambar Struktur Asam Sulfat
Asam sulfat dapat bereaksi menurut lima cara yang berbeda, yaitu ;
7
· Asam sulfat sebagai suatu asam.
· Asam sulfat pekat mempunyai kemampuan
melenyapkan komponen air
dari struktur formula suatu senyawa atau bertindak sebagai pengering
terhadap
air.
· Asam sulfat juga bertindak sebagai pengoksidasi,
contoh asam sulfat pekat
panas beraksi dengan logam tembaga menghasilkan ion tembaga(II)
dan asam
sulfat tereduksi menjadi belerang dioksida dan air menurut
persamaan reaksi
berikut:
Cu(s) → Cu2+
(aq) + 2e
2 H2SO4(l) + 2e→ SO2(g) + 2 H2O(l) +SO4
2-
(aq)
· Asam sulfat sebagai agen sulfonasi, yaitu
mempunyai kemampuan untuk
menggantikan satu atom hidrogen dalam suatu senyawa organik dengan
gugus
asam sulfonik, –SO3H, seperti contoh berikut
ini:
H2SO4(l) + CH3C6H5(l) → CH3C6H4SO3H(s) + H2O(l)
· Asam sulfat sebagai suatu basa, yaitu
mereaksikannya dengan asam
fluorosulfonat karena asam sulfat adalah asam yang kuat, oleh
karena itu
hanya asam yang sangat lebih kuat saja seperti fluorosulfonat yang
mampu
memaksa asam sulfat bertindak sebagai basa menurut persamaan
reaksi:
H2SO4(l) + HSO3F(l) → H3SO4 + (H2SO4) + SO3F(H2SO4)
Pembuatan Asam Sulfat
Skema pembuatan asam sulfat menurut proses kontak melalui proses
tiga tahap:
· Tahap 1 – Menghasilkan Belerang Dioksida Sulfur
(produk sampingan
dari penyulingan minyak bumi) dicairkan dan dimurnikan, lalu
dibakar dengan
oksigen untuk menghasilkan SO2 menurut persamaan reaksi
berikut:
S + O2→SO2 ΔH = -300 kJ mol-1
· Tahap 2 – Perubahan menjadi sulfur trioksida SO2 kemudian direaksikan
dengan oksigen, menggunakan V2O5 sebagai katalis, untuk
menghasilkan SO3.
Reaksi :
SO2 + ½ O2 → SO3 ΔH = -100 kJ mol-1
8
· Tahap 3 - Penyerapan SO3 untuk membentuk asam
sulfat. Akhirnya SO3
dilarutkan ke air, untuk menghasilkan H2SO4.
Reaksi :
SO3 + H2O →H2SO4 ΔH = -200 kJ mol-1
5. Garam Oksi Belerang
· Sulfat
Garam sulfat umumnya dibuat melelui tiga macam reaksi, yaitu :
Pertama antara
basa seperti natrium hidroksida dengan asam sulfat encer menurut
persamaan
reaksi:
2 NaOH(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + 2 H2O(l)
Kedua, reaksi antara logam elektropositif seperti zink dengan asam
sulfat
encer menurut persamaan reaksi:
Zn(s) + H2SO4(aq) →ZnSO4(aq) + H2(g)
Ketiga, reaksi antara garam karbonat misalnya tembaga (II)
karbonat
dengan asam sulfat encer menurut persamaan reaksi:
CuCO3(s) + H2SO4(aq) → CuSO4(aq) + H2O(l) + CO2(g)
· Hidrogen sulfat
Hidrogen sulfat dapat dipreparasi dengan mereaksikan secara
stoikiometri natrium
hidroksida dengan asam sulfat dan kemudian menguapkan larutannya:
NaOH(aq) + H2SO4(aq) → NaHSO4(aq) + H2O(l)
· Sulfit
Sulfit dapat dipreparasi dengan mengalirkan gas belerang dioksida
ke
dalam larutan natrium hdroksida menurut persamaan reaksi:
2 NaOH(aq) + SO2(g) → Na2SO3(aq) + H2O(l)
Ion sulfit merupakan agen reduktor, mengalami oksidasi menjadi ion
sulfat
menurut persamaan setengah reaksi:
SO3
2-
(aq) + 3 H2O(l) → SO4
2-
(aq) + 2 H3O+
(aq) + 2e
· Tiosulfat
Ion tiosulfat mirip ion sulfat kecuali bahwa salah satu atom
oksigen
diganti dengan atom belerang. Ion tiosulfat tidak stabil oleh
pemanasan,
9
mengalami disproporsionasi menjadi tiga spesies dengan tingkat
oksidasi belerang
yang berbeda-beda yaitu sulfat, sulfida, dan belerang menurut
persamaan reaksi:
4 Na2S2O3(s) → 3 Na2SO4(s) + Na2S(s) + 4 S(s)
Tiosulfat bereaksi dengan asam membentuk endapan kuning belerang
dan
gas belerang dioksida menurut persamaan reaksi:
S2O3
2-
(aq) + H3O+
(aq) → H2S2O3(aq) + 2 H2O(l)
H2S2O3(aq) → H2O(l) + S(s) + SO2(g)
· Peroksodisulfat
Walaupun ion sulfat mengandung belerang dengan tingkat oksidasi
tertinggi, +6, namun masih dapat dioksidasi lagi secara
elektrofilik menjadi
peroksodisulfat dengan menggunakan elektrode halus platina,
larutan asam, dan
rapatan arus yang tinggi.
6. Halida Belerang
Senyawa penting halida belerang (belerang-halogen) adalah
belerangfluorin,
dan belerang-klorin. Belerang-fluorin membentuk dua senyawa
penting
yaitu belerang heksaflourida, SF6, dan belerang
tetraflourida, SF4.
Belerang heksaflourida berupa gas tak berwarna, tak berbau, tidak
reaktif,
berdaya racun rendah serta stabil. Gas ini dapat dibuat secara
sederhana dengan
membakar lelehan belerang dalam gas flourin, menurut persamaan
reaksi:
S(l) + 3 F2(g) → SF6(g)
Sedangkan belerang tetraflourida, SF4, berupa gas yang sangat
reaktif,
terurai oleh udara lembab (air) menjadi belerang dioksida dan
hidrogen flourida
menurut persamaan reaksi :
SF4(g) + 2 H2O(l) → SO2(g) + 4 HF(g)
Berbeda dari senyawa belerang-flourin, belerang-klorin hanya
terbentuk
dengan tingkat oksidasi rendah. Belerang diklorin berupa cairan
merah dan
digunakan untuk membuat berbagai senyawa yang mengandung belerang
termasuk gas beracun mustard, S(CH2CH2Cl)2,sebagaimana diramalkan
oleh teori
VSEPR, molekul SCl2, mengadopsi bentuk V.
PENUTUP
Belerang merupakan unsur yang termasuk di dalam golongan oksigen
atau
golongan VI A dalam sistem table periodik unsur, yang terdiri dari
unsur oksigen,
sulfur atau belerang, dan selenium yang termasuk ke dalam non
logam, telurium
semilogam dan polonium sebagai logam dalam golongan ini.
1) Belerang ditemukan di alam sebagai unsur bebas, sulfat, maupun
sebagai
bijih sulfida.
2) Beberapa persenyawaan unsur belerang :
· Hidrogen Sulfida
· Sulfida
· Oksida Belerang
· Asam Sulfat
· Garam Oksi Belerang
· Halida Belerang
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g:
:h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p:
Posting Komentar